PRODESANEWS.COM | BENGKALIS – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis menggelar kegiatan pelatihan produk makanan berdasarkan Good Manufacturing Practice (GMP). Kegiatan ini diikuti oleh 44 peserta dari 11 kecamatan se-Kabupaten Bengkalis.
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Horizon ini berlangsung selama 7 hari, mulai 24 Maret s/d 30 Maret 2022. Adapun pesertanya berjumlah 44 orang berasal dari 11 kecamatan, dimana masing-masing kecamatan mengutus 4 peserta.
Bupati Bengkalis Kasmarni diwakili Staf Ahli Bupati, Alfakhrurrazy dalam sambutannya mengatakan, saat ini ada sekitar kurang lebih 4.000 pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM) yang berada di Kabupaten Bengkalis. Tumbuh kembangnya industri kecil dan menengah di Kabupaten Bengkalis tidak terlepas dari kemampuan para pelaku usaha untuk mampu menciptakan kreasi dan inovasi produk baru, kualitas produk yang baik, manajemen dan strategi pemasaran sehingga mampu menarik minat konsumen untuk membeli dan menggunakan produk – produk yang yang telah dihasilkan.
“Saat ini ada sekitar kurang lebih 4.000 pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM) yang berada di Kabupaten Bengkalis. Tumbuh kembangnya industri kecil dan menengah di Kabupaten Bengkalis tidak terlepas dari kemampuan para pelaku usaha untuk mampu menciptakan kreasi dan inovasi produk baru, kualitas produk yang baik, manajemen dan strategi pemasaran sehingga mampu menarik minat konsumen untuk membeli dan menggunakan produk – produk yang yang telah dihasilkan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa dalam menghadapi era perdagangan pasar bebas saat ini merupakan tujuan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bengkalis guna mendorong produk – produk IKM khususnya produk makanan dan minuman sesuai dengan standarisasi yang telah ditentukan untuk mampu bersaing dan menembus pasar di negara asean. Standarisasi tersebut baik sertifikasi halal, komposisi produk, bahkan penilaian dimulai dari penggunaan bahan baku hingga proses produksinya.
“Dalam menghadapi era perdagangan pasar bebas saat ini merupakan tujuan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bengkalis guna mendorong produk – produk IKM khususnya produk makanan dan minuman sesuai dengan standarisasi yang telah ditentukan,
Salah satu program dan kegiatan untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui pelatihan produk makanan berdasarkan good manufacturing practice (GMP),” ujar Alfakhrurrazy.
Dikatakan, GMP atau dalam bahasa Indonesianya merupakan cara produksi yang baik (CPB) pada dasarnya adalah peraturan tentang cara untuk mencapai kualitas yang konsisten dalam produk yang dibuat. Penerapan GMP pada sebuah usaha memiliki banyak keuntungan diantaranya: meningkatkan kepercayaan pelanggan, meningkatkan image dan kompetensi perusahaan/organisasi, meningkatkan kesempatan perusahaan/organisasi untuk memasuki pasar global melalui produk/kemasan yang bebas bahan beracun (kimia, fisika dan biologi), meningkatkan wawasan dan pengetahuan terhadap produk, berpartisipasi dalam program keamanan pangan dan menjadi pendukung dari penerapan sistem manajemen mutu.
“Peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah salah satu permasalahan yang kita hadapi saat ini. Namun tidak menjadi suatu hambatan bagi pengembangan dan pembinaan IKM di Kabupaten Bengkalis melainkan menjadi dorongan dan motivasi kita bersama untuk menuntaskan permasalahan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad salah seorang peserta kegiatan mengaku senang mengikuti kegiatan pelatihan yang di selenggarakan Disdagperin, menurutnya pelatihan tersebut memberikan pemahaman tentang pentingnya standarisasi mengenai mutu produk, selain itu dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagaimana meningkatkan mutu produk.
“Saya sangat senang mengikuti kegiatan pelatihan ini, Kegiatan ini sangat bermanfaat memberikan pemahaman tentang GMP, selain itu memberikan pengetahuan serta wawasan bagaimana meningkatkan kwalitas produk,” pungkasnya.