prodesanews.com, Bengkalis – Kepala dinas Sosial DRA.Hj.Martini MA melalui kepala seksi pendampingan dan pemberdayaan bidang penanganan fakir miskin, Mayusra, menjelaskan penyerahan bantuan ekonomi produktif kepada kelompok usaha bersama (KUBE) yang telah di lakukan penyerahannya secara langsung oleh bupati bengkalis Hj Kasmarni pada beberapa waktu yang lalu.
Kepada awak media, saat di temui di ruang kerjanya, kamis,(3/12/2021), wanita yang di sapa Buk Ira ini menjelaskan tujuan dari pemberian bantuan adalah untuk meningkatkan pendapatan bagi masyarakat miskin di Kabupaten Bengkalis, adapun sasaran dari program bantuan tersebut adalah masyarakat miskin yang masuk dalam Data Tepadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pada kementrian Sosial.
“Bantuan yang kita berikan kemaren Bersama ibu Bupati merupakan bantuan usaha ekonomi produktif melalui kelompok usaha bersama, bantuan itu di alokasikan melalui APBDP sebanyak 37 Kelompok Usaha Bersama dua diantaranya bantuan bersifat individu, adapun Kube yang mendapatkan bantuan tersebut 16 Kube yang ada di mandau 4 Kube di Kecamatan Batin solopan dan di kecamatan bengkalis 13 kelompok dan 2 bantuan idividu untuk disabilitas,” Katanya.
Ketika penyerahan oleh ibuk bupati ketika penyerahan tersebut terdapat kelompok yang hadir di tiga titik tersebut adalah pada Kelurahan pematang pudu, yaitu kube lestari, berupa ternak bebek, total dana 20,3 juta, kube dapur berseri, dengan usaha kue kering/basah, total bantuan 20,3 juta, kube tani seri mandiri, berupa usahatanaman palawija, total bantuan sebesar 20,3 juta dan yang lainnya.
Ia juga menambahkan, “Sasarannya masyarakat miskin yang masuk data terpadu kesejahteraan sosial DTKS), jadi data inilah yang ditetapkan kepada orang-orang miskin yang akan mendapatkan bantuan dalam meningkatkan pendaptan mereka,” terangnya.
Dalam pelaksanaannya bantuan ekonomi produktif di berikan kepada kelompok masyarakat yang memiliki usaha bersama atau Kube berupa uang yang masuk dalam rekening kelompok tidak berupa barang, selanjutnya dalam pembelian barang maka di dampingi oleh pendamping Kube yang berasal dari dinas sosial.
“Bantuan diberikan ke kelompok, karna memang dari kementerian sosial di berikan ke kelompok, Bantuan diberikan berupa uang tidak barang, karena masyarakat miskin memilik kemampuan dan sumberdaya yang berbeda-beda kebutuhan masyarakat itu seperti apa, proses pembelanjaan di dampingi oleh para pendamping,” ujarnya.
