PRODESANEWS.COM | PEKANBARU – Kata Inflasi tentu sudah tak asing lagi di telinga, apalagi jika menyangkut pemberitaan stabilitas perekonomian. Sementara itu, pengertian inflasi atau apa itu inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Di Provinsi Riau, tekanan inflasi dipengaruhi oleh faktor fundamental dan faktor internal.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution saat menghadiri pasar murah di Pasar Tani BBI Hortikultura Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Riau, Senin (08/08/2022) di Pekanbaru.
Wagubri mengatakan, Riau mesih menghadapi resiko peningkatan inflasi hingga akhir tahun dengan komoditas yang seringkali menyumbang inflasi, diataranya aneka cabai, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng.
“Tekanan inflasi di Riau sangat dipengaruhi oleh fakto fundamental, yaitu pemulihan daya beli, dan faktor eksternal, yang berasal dari peningkatan harga komoditas secara global,” jelasnya.
Lebih lanjut Wagubri menjelaskan, berbagai upaya dalam pengendalian inflasi terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, terutama terhadap komoditas pertanian, khusunya komoditas hortikultura.
“Dengan cara meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman hortikultura, pengembangan sumber daya pertanian, serta pengendalian stabilitas harga,” tambahnya.
Salah satu upaya Pemprov Riau untuk mengatasi masalah ketidakstabilan harga komoditas pertanian dan sebagai bentuk kepedualian kepada masyarakat, serta mencegah terjadinya inflasi adalah dengan menyelenggarakan pasar murah.
“Semoga para petani di Riau akan lebih bersemangat dan giat dalam berusaha tani,” pungkas Wagubri Edy Natar Nasution.(ril)