Menu

Mode Gelap

Terkini · 29 Sep 2025 20:12 WIB ·

3.583 Honorer Tagih Kepastian, Bupati Kasmarni: Tak Ada PHK!


 Bupati Bengkalis di dampingi sejumlah OPD menerima perwakilan tenaga Honorer dalam menyampaikan permohonan agar tenaga honorer tidak di PHK Perbesar

Bupati Bengkalis di dampingi sejumlah OPD menerima perwakilan tenaga Honorer dalam menyampaikan permohonan agar tenaga honorer tidak di PHK

BENGKALIS – Ribuan honorer non-database Pemkab Bengkalis kembali dihantui rasa was-was. Senin (29/9/2025), sebanyak 3.583 orang lewat perwakilannya mendatangi Bupati Kasmarni di Wisma Daerah Sri Mahkota, untuk menagih kepastian “nasib periuk nasi” mereka pada tahun 2026.

Suasana ruang pertemuan terasa tegang. Para honorer yang sejak lama bergantung pada upah daerah, duduk berhadapan dengan pucuk pimpinan kabupaten. Mereka membawa kegelisahan yang sama: apakah tahun depan masih bisa mengabdi, atau justru harus kehilangan mata pencaharian.

Bupati Kasmarni, didampingi Ketua DPRD Bengkalis Septian Nugraha, Sekda Ersan Saputra, serta sejumlah pejabat perangkat daerah, akhirnya memberikan jawaban yang ditunggu. “Kami sama sekali tak ingin ada PHK. Tahun 2026, bersama DPRD, anggaran untuk honorer non-database tetap dialokasikan,” tegasnya, disambut anggukan dari para wakil rakyat.

Pernyataan itu menjadi kabar melegakan. Kepala BPKAD, H. Aready, bahkan langsung menegaskan ketersediaan dana. “Anggaran untuk itu ada, tersedia, tak ada masalah,” katanya. Namun di balik jaminan daerah, satu persoalan krusial masih menggantung: keputusan akhir tetap ada di pemerintah pusat.

Kasmarni mengaku telah melayangkan surat resmi ke Kementerian PAN-RB untuk meminta kejelasan nasib honorer. Namun hingga kini, jawaban belum juga turun. “Kami masih menunggu respon dari pusat,” ujarnya.

Dari pihak honorer, Panca Dharma Pasaribu menyuarakan keresahan koleganya. “Kami tidak menuntut jadi ASN, tapi kami minta kepastian agar bisa terus bekerja dan menghidupi keluarga. Jangan sampai setelah sekian lama mengabdi, tiba-tiba kami terhenti hanya karena regulasi,” ungkapnya.

Untuk itu, Bupati dan Ketua DPRD menyarankan aliansi ikut memperjuangkan nasib hingga ke Jakarta, menemui KemenPAN-RB, BKN, bahkan anggota DPR RI. Usulan ini juga diperkuat Camat Mandau, Riki Rihardi, yang mendorong agar honorer Bengkalis bergabung dengan rekan-rekan se-Riau agar suara lebih kuat.

Baca Juga:  Ajang Anugerah Pariwisata Riau 2022, Bengkalis Akan Kenalkan Wisata dan Kuliner Andalan

Sebagai bentuk keberpihakan, sejumlah pejabat pun merogoh dukungan nyata. Ketua DPRD Septian menanggung biaya dua orang perwakilan, Bupati Kasmarni tiga orang, dan Camat Riki bersama 10 camat lainnya untuk dua orang lagi. Dengan begitu, suara honorer Bengkalis bisa sampai ke pusat tanpa terhalang soal biaya.

Meski masih panjang jalan perjuangan, setidaknya hari itu para honorer pulang membawa secercah harapan. Bahwa “periuk nasi” mereka tidak serta-merta padam, dan bahwa Pemkab Bengkalis masih berdiri di belakang mereka dalam menghadapi ketidakpastian tahun 2026.

 

 

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Haul Syekh Abdul Qodir Al-Jailani ke-886 di Pedekik, Momentum Perkuat Ukuwah dan Teladani Ulama

4 Oktober 2025 - 22:37 WIB

Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan di Solo

4 Oktober 2025 - 17:45 WIB

Polsek Bengkalis dan Bulog Gelar Pasar Murah di Sungai Batang

1 Oktober 2025 - 19:10 WIB

Desa Jangkang Susun Perdes Perlindungan Perempuan dan Anak

1 Oktober 2025 - 07:31 WIB

Paska Laporan Ada Menu Berbelatung, Waka DPRD Bengkalis Ancam Sidak Dapur MBG

30 September 2025 - 14:18 WIB

DPRD Bengkalis Tetapkan Perubahan APBD 2025 Senilai Rp. 4,66 Triliun

30 September 2025 - 12:50 WIB

Trending di Terkini