PRODESANEWS.COM | PEKANBARU – Keberhasilan Kabupaten Bengkalis menekan angka stunting hingga mencapai 8,40% (Persen), diapresiasi banyak pihak. Diantaranya tim penguji pada penilaian kinerja aksi konvergasi percepatan penurunan stunting di Provinsi Riau tahun 2023 yang digelar di Hotel Arya Duta Pekanbaru, Kamis (25/5/ 2023).
Dihadapan tim penguji, Bupati Bengkalis Kasmarni memaparkan berbagai inovasi yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis dalam menekan angka stunting, sehingga menjadi yang terendah se-Provinsi Riau.
Dibawah kepemimpinan Bupati Perempuan ini, capaian prevalensi stunting selama tahun 2022 sebesar 8,40 persen. Angka prevalensi itu tidak hanya dibawah Provinsi Riau, tapi juga di Indonesia.
Riau saja pada tahun 2022, hanya turun 17 persen. Sedangkan Indonesia secara keseluruhan turun mencapai angka 21,6 persen.
Diungkapkan Kasmarni, keberhasilan wilayah berjuluk Negeri Junjungan ini tidak terlepas dari berbagai inovasi dan regulasi yang telah dilakukan oleh Kasmarni beserta jajarannya. Sedikitnya, ada 5 aksi nyata yang telah dilakukan.
Pertama telah ditetapkannya desa lokus berdasarkan SK Bupati Nomor: 663/KPTS/IX/2022 tentang penetapan desa dan kelurahan lokasi fokus intervensi percepatan penurunan stunting.
Kedua, kucuran dana guna mendukung penurunan stunting. Tahun 2022 saja melalui APBD Bengkalis dialokasikan anggaran kurang lebih Rp.28.894.524.790. Anggaran ini meningkat di 2023, menjadi Rp.39.224.006.946.
Anggaran ini diluar dari bantuan keuangan khusus Bermasa Rp.1 miliar per 1 kecamatan, 1 desa dan 1 kelurahan.
Ketiga, telah dilaksanakan rembuk stunting. Tidak hanya level kabupaten tapi juga 11 kecamatan dan 136 desa.
Keempat, telah ditetapkan Peraturan Bupati Nomor: 24 Tahun 2021 tentang Peran Pemerintah Desa dalam Pencegahan dan Penanggulangan Stunting.
Kelima, dilakukannya pembinaan 136 kader pembangunan manusia (KPM), 518 posyandu, 978 kader tim pendamping keluarga (TPK) dan 155 lembaga masyarakat desa/kelurahan.
Selain itu, penurunan stunting di Kabupaten Bengkalis tidak hanya dilakukan oleh Pemkab saja, tapi berbagai stakeholder dan elemen masyarakat ikut andil dan terlibat.
Seperti bantuan keuangan dari Baznas Kabupaten Bengkalis sebesar Rp.23.600.000 di tahun 2022.
Lalu, program bapak asuh anak stunting oleh Dandim 0303 Bengkalis dan Kejaksaan Negeri Bengkalis, serta pemberian makan tambahan oleh mk Pertagas dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
“Dan masih banyak inovasi-inovasi lain yang telah dilakukan oleh Pemkab Bengkalis guna mendukung dan menyukseskan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Bengkalis,” ujar Kasmarni.
Selain pemaparan selama 10 menit. Turut ditayangkan keberhasilan penurunan stunting itu dalam bentuk video durasi 5 menit. Kemudian kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab selama 30 menit.
Acara ini juga turut menampilkan pameran yang diikuti 11 kabupaten/kota serta stakeholder terkait.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Plt Sekda dr Ersan Saputra, Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan dan Pembangunan Bustami HY, Kepala Bappeda Rinto, Kepala Disdalduk-KB H Hambali dan Plt Kadis PMD H Ismail serta kepala OPD dilingkup Pemkab Bengkalis lainnya.(Inf/ril)
