Hmmmm, Harga Masker Lebih Mahal dari Ojol
Berita Sebelumnya
- TMMD ke 108 Kapten Inf Tarman Sugianto sebut giat ini sangat membantu masyarakat di pelosok
- Satgas TMMD Ke108 Kodim 0303/ Bengkalis Di Desa Temiang Bentuk Sinergitas TNU dan Masyarakat
- Rehap Kantor Desa, Kabid DPMD Bengkalis Erdila Kasi Penjelasan
- Forkopimda Bengkalis Tinjau Posko Penanggulangan Covid-19 Di Kecamatan Rupat
Berita Terkait
- Update, ODP Bengkalis Berjumlah 1.357 orang.
- Robby Lenussa Arahkan Anggota PP Bantan Laporkan WNI Pulang Lewati Pelabuhan Tikus Ke Pihak Berwajib
- Pakai Keritang 17 Warga Bengkalis Lolos dari Karantina, Jubir: Kita Data dan Jemput
- Satpol Air Bengkalis Tingkatkan Patroli, Ini Tujuannya
- Halolongan Harap PD Berperan Aktif
- BKPP Umumkan Hasil SKD, 239 Dinyatakan Lulus
BENGKALIS- Sejak sepekan harga getah karet atau ojol di Pulau Bengkalis mengalami penurunan cukup drastis.
Sejak lima tahun, harga salah satu komoditi andalan ini tidak pernah tembus di harga Rp10 ribu perkilogram itu, sebelumnya dari harga eceran sebelumnya Rp7-8 ribu perkilogran, hari ini harganya anjlok dan hanya berkisar Rp4-5 ribu perkilogram.
Kondisi ini diduga petani karena dampak wabah penyebaran virus corona atau covid-19 memaksa seluruh kegiatan pabrik dan pengepul berhenti beroperasi.
Kondisi ini menjadi kekhawatiran bagi petani jika terus terpuruk dan harga getah karet semakin turun.
"Bang harga ojol sekarang turun untuk eceran Rp5 ribu. Katanya gara-gara pabrik tutup sementara dan belum beroperasi lagi," kata Seri (30), salah seorang penyadap karet asal Kecamatan Bantan, Rabu (25/3/2020) siang.
"Mudah-mudahan masalah di daerah kita segera selesai dan harganya naik lagi dan ekonomi tidak semakin sulit. Sekarang ni harga masker macam lebih mahal dari pada ojol bang," pintanya.
Meskipun harga hasil sadapan getah karet ini mengalami penurunan untuk dijual, sebagian petani memilih untuk menyimpan sementara hasil panennya di kolam penampungan menunggu harga lebih baik. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, memakai barang dari kedai langganan dengan cara pinjaman.
Print Berita